This piece was written in collaboration with my good friend from Ablo Ikee from Indonesia, a very talented poet who regularly sends me lovely micro-poems to brighten my day.
I am so grateful for you, Ikee, for your kindness and for the inspiration that has arisen from it.
Ikee:
Kau bernafas dalam diriku
Saat aku menghembuskan kerinduan padamu..
Kau membuat hatiku berdebar.
Satu-satunya alasan dunia ini begitu indah adalah karena mu
You breathe inside me,
When I breathed longing for you…
You make my heart flutter.
The only reason this world is so beautiful is because of you.
Auroraboros:
I breathe now and as I do, I think of you.
The oxygen which enters my body, it gives life and expects nothing but my time, just as you always have done for me as well.
You are the air around me and the muscles which contract to compel it inwards to be circulated from my heart to my veins and back again.
You are the cool breeze which moves across the earth and over my form on hot summer nights, and the relief which comes from it.
You are the heat which rises from a crackling fire or is carried on the sun’s rays to warm my face and bring to my lips a smile.
I draw you in, and as I do, I am content just to know you are with me.
Saya bernapas sekarang dan saat saya melakukannya, saya memikirkan Anda.
Oksigen yang masuk ke tubuh saya, memberi kehidupan dan tidak mengharapkan apa pun kecuali waktu saya, seperti yang selalu Anda lakukan untuk saya juga.
Kamu adalah udara di sekitarku dan otot-otot yang berkontraksi untuk memaksanya ke dalam diedarkan dari hatiku ke pembuluh darahku dan kembali lagi.
Kaulah angin sejuk yang bergerak melintasi bumi dan menutupi wujudku pada malam musim panas yang terik, dan kelegaan yang datang darinya.
Kamu adalah panas yang muncul dari kobaran api atau terbawa sinar matahari untuk menghangatkan wajahku dan membuat bibirku tersenyum.
Saya menarik Anda masuk, dan seperti yang saya lakukan, saya puas hanya mengetahui bahwa Anda bersama saya.
Objects, and the Distance Between Them 